Mereka telah menghuni Pulau Bungin sejak 200 tahun yang lalu.
Pada awalnya, Pulau Bungin hanya seluas 4 x 10 meter. Namun, lama-kelamaan pulau ini menjadi semakin luas karena tradisi masyarakat Bungin pada saat itu untuk menimbun laut dengan batu-batu dan tanah sebagai tempat tinggal mereka.
Baca Juga:
Modus Zikir Dosen di Mataram Dipolisikan, Diduga Lecehkan Mahasiswi
Meskipun tidak memiliki garis pantai, Pulau Bungin merupakan destinasi wisata kuliner yang menarik. Olahan laut di sini sangat lezat dan gurih.
Di Pulau Bungin, wisatawan dapat dengan mudah menemukan restoran yang menyajikan olahan laut. Bahkan, wisatawan juga bisa memilih sendiri jenis ikan yang ingin dihidangkan dengan harga yang terjangkau.
Jika beruntung, wisatawan juga bisa menyaksikan ritual toyah di Pulau Bungin. Ritual ini merupakan acara untuk memperkenalkan bayi yang baru lahir kepada dunia bahari.
Baca Juga:
Ketua Relawan Zul Suhaili Millennial: Selamat Iqbal - Dinda Menang di Pilgub 2024 demi Majukan NTB
Ritual ini dipercaya akan membuat anak-anak di Pulau Bungin mahir dalam menyelam dan berburu hasil laut.
Ternyata, kepadatan penduduk di pulau-pulau besar masih belum seberapa jika dibandingkan dengan kepadatan Pulau Bungin.
Nah, apakah Anda tertarik untuk berkunjung ke Pulau Bungin dan menikmati keunikan serta kuliner lautnya?