Kedatangan dan Penilaian tim juri secara tiba-tiba, tanpa
pemberitahuan, tujuannya supaya penilaian objektif. Dimulai dari Gundaling,
Sipisopiso, Taman Iman Wisata, Lae Mbilulu, Menara Pandang Tele, Sipinsur,
Istana SM. Raja, Salib Kasih, Lumban Bulbul, Pantai bebas Prapat, Tomok,
Siallagan, Simanindo, Ruma Bolon dll. Beberapa Tolilet umum dibangun oleh BUMN
melalui CSR bahkan Kementerian PUPR.
Baca Juga:
Sejarah Suku Batak Simalungun di Sumut :Sinaga, Saragih, Damanik, Purba
"Ketika itu, kami menemukan kebanyakan Toilet umum di objek
wisata belum memenuhi standar pariwisata, terkesan asal ada. Contohnya :
minimnya penerangan, ketersediaan air, fasilitas tidak sesuai, kenyamanan dan
keamanan kurang," katanya.
Pengelolaan, perawatan toilet di kawasan Danau Toba belum
dapat mewujudkan 4 aspek, yaitu : 1. Biologi, terdapat berbagai jenis bakteri
yang dapat hidup dan berkembang biak dengan baik dalam keadaan kotor dan
lembab. 2. Budaya, meliputi masalah behaviour (perilaku) dan kepercayaan. 3. Ekonomi,
toilet mencerminkan budaya dan kondisi ekonomi suatu komunitas. 4. Transformasi, membangun karakter bangsa yang bersih, sehat
dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Dibuka Wagubsu, Gebyar Danau Toba 2022 Rangkaian HUT ke-3 Pemuda Batak Bersatu Berlangsung Meriah
"Nah dari keempat point itu bagaimana ? jadi maaf, untuk apa
kita complaint dengan statement beliau, bukankah kita sepatutnya
berterimasih kepada beliau. Mengapa bisa terjadi seperti ini ? Tentu ada
alasannya, kalau saya melihatnya tidak terlepas dari pengalaman Menteri saat
mengunjungi Gurgur, beliau kecewa dengan kondisi toilet disana," jelasnya.