WahanaNews.co, Jakarta - Anak-anak merupakan pribadi cilik yang sedang dalam masa perkembangan, baik dari segi fisik, emosional, maupun sosial. Kehadiran orang tua, terutama ibu, memiliki peran penting dalam perkembangan ini.
Namun, ada kalanya seorang anak harus dibesarkan tanpa sosok ibu, entah karena kematian, perceraian, atau alasan lainnya. Artikel ini akan membahas efek psikologis yang mungkin dialami oleh anak-anak yang dibesarkan tanpa sosok ibu.
Baca Juga:
Muncikari Siksa Putri Korban Prostitusi Anak: Diculik dan Disekap Sebulan di Rumah Gang Nelva Kabanjahe
Keterikatan Emosional dan Kepercayaan Diri
Ibu sering kali menjadi sumber utama kasih sayang dan rasa aman bagi anak-anak. Ketidakhadiran ibu dapat memengaruhi kemampuan anak untuk membangun keterikatan emosional yang sehat.
Tanpa kasih sayang dan dukungan emosional yang cukup, anak mungkin mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri. Mereka bisa merasa kurang berharga dan merasa bahwa mereka tidak layak dicintai.
Baca Juga:
Pemesan Prostitusi Anak di Karo adalah Pedofil Pekerja Hukum Gerejawi
Gangguan Emosional dan Perilaku
Anak-anak yang dibesarkan tanpa ibu cenderung lebih rentan terhadap berbagai gangguan emosional dan perilaku. Mereka mungkin lebih sering mengalami kecemasan, depresi, dan masalah perilaku seperti agresi atau kenakalan.
Hal ini bisa terjadi karena mereka merasa kehilangan sumber kenyamanan dan dukungan yang biasa mereka dapatkan dari ibu.
Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Ibu biasanya menjadi model pertama bagi anak dalam belajar berinteraksi sosial. Tanpa sosok ibu, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya.
Mereka mungkin kurang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat.
Pengaruh Terhadap Prestasi Akademis
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan tanpa ibu sering kali mengalami penurunan prestasi akademis.
Tanpa dukungan emosional dan bimbingan dari ibu, anak-anak mungkin kurang termotivasi dan kurang mampu mengatasi tantangan akademis.
Mereka mungkin merasa kurang termotivasi untuk belajar dan menghadapi lebih banyak kesulitan dalam mencapai tujuan akademis mereka.
Peran Figur Ayah atau Pengasuh Lain
Meskipun ketidakhadiran ibu dapat membawa berbagai efek negatif, figur ayah atau pengasuh lain bisa berperan dalam mengurangi dampak tersebut. Ayah atau pengasuh lain yang terlibat secara aktif dalam kehidupan anak dapat memberikan dukungan emosional, kasih sayang, dan bimbingan yang dibutuhkan anak. Peran ini sangat penting dalam membantu anak mengatasi kehilangan dan membangun keterampilan sosial serta emosional yang sehat.
Upaya Mengatasi Dampak Negatif
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu anak yang dibesarkan tanpa sosok ibu mengatasi dampak psikologis yang mungkin mereka alami.
Pertama, penting untuk memberikan dukungan emosional yang konsisten. Terapi atau konseling juga bisa sangat membantu anak dalam mengatasi perasaan kehilangan dan membangun keterampilan koping yang efektif.
Selain itu, lingkungan yang stabil dan penuh kasih sayang sangat penting untuk perkembangan emosional anak.
Dibesarkan tanpa sosok ibu bisa membawa berbagai dampak psikologis bagi anak, termasuk gangguan emosional, kesulitan dalam hubungan sosial, dan penurunan prestasi akademis.
Namun, dengan dukungan yang tepat dari ayah atau pengasuh lain serta intervensi yang efektif, anak-anak dapat mengatasi banyak dari dampak negatif ini dan berkembang menjadi individu yang sehat secara emosional.
Peran keluarga, masyarakat, dan profesional kesehatan mental sangat penting dalam mendukung perkembangan anak-anak yang dibesarkan tanpa sosok ibu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]