"Implikasi
(program simulator experience) ke
pendapatan (Garuda Indonesia) mungkin enggak seberapa, kecil kok pendapatannya. Kami juga akan
melihat perkembangannya (untuk tambah simulator)," ungkap Irfan.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Pesawat Garuda, Eks Dirut PT Mugi Rekso Abadi Dituntut 6 Tahun Penjara
Larangan Angkut Penumpang
Lebaran
Garuda
Indonesia juga menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terkait larangan
pemerintah untuk maskapai penerbangan mengangkut penumpang sepanjang 6-17 Mei
2021 atau pada masa Lebaran tahun ini.
Irfan
Setiaputra mengatakan, langkah antisipatif itu di antaranya dilakukan dengan penyesuaian frekuensi dan jadwal
penerbangan sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
PT Garuda Indonesia Angkut Jamaah Haji 2024 dari Tanah Suci dengan Pesawat Lebar
Lalu
penyesuaian kebijakan operasional di lini layanan pre-flight,
in-flight dan post-flight pada sebelum, selama, dan setelah periode larangan mudik.
Selain
itu, dilakukan pula optimalisasi layanan penerbangan kargo untuk mendukung
distribusi logistik, dan berbagai kebijakan antisipatif pada ranah operasional
lainnya.
"Garuda
Indonesia tengah mempersiapkan langkah antisipatif terkait kebijakan
operasional layanan penerbangan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan
pengendalian transportasi mudik Lebaran ini," ujar Irfan, dalam
keterangannya.