"Udara
di Gili Iyang merupakan udara yang berasal dari laut, yang kemungkinan banyak mengandung
aerosol garam, terutama magnesium sulfat atau dikenal dengan nama garam
epsom," tulis Sumaryati, dalam kajiannya.
Banyak
manfaat dari penggunaan garam epsom di luar tubuh untuk kesehatan dan kesegaran
kulit.
Baca Juga:
Jadi Tersangka, 3 Kreator Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara
Juga
pengobatan, seperti pre-eklampsia dan eklampsia yang dialami ibu hamil.
Juga
bisa menjadi tindakan medis awal untuk pasien yang terkena serangan stroke.
Temuan
tadi diperkuat riset lanjutan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Bappeda Kabupaten
Sumenep pada 2011, yang menyebutkan kualitas oksigen sebesar 20,9 persen
terjadi di waktu-waktu tertentu, utamanya pada bulan Februari.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Mushola Jadi Gudang Petasan di Bangkalan
Selain
itu, didapati pula bukti bahwa kandungan karbon dioksida di Gili
Iyang tak lebih dari 26,5 persen dengan tingkat kebisingan hanya 36,5 desibel.
Titik Oksigen di Desa
Bancamara