WahanaNews.co, Jakarta – Said Abdullah mengakui tak mudah mengangkat suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024 di daerah pemilihannya.
Calon anggota legislatif PDIP itu sementara ini meraih suara tertinggi dari seluruh dapil dan caleg dari partai lain. Perolehan suara itu tak sebanding dengan suara Ganjar-Mahfud di Pulau Madura.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Memang berat perjuangan kami ketika membicarakan soal pilpres, itu harus diakui," ucap Said saat dihubungi, Selasa (19/3/2024) mlansir CNN Indonesia.
Ketua Badan Anggaran DPR itu mengaku juga kesulitan saat membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Kata Said, Jokowi kala itu hanya mengantongi suara sekitar 26 persen di Madura.
"Yang pertama memang dua kali pemilu itu 2014, 2019, Bapak Presiden Jokowi itu hanya 24-26 persen, memang kalah telak dengan Bapak Prabowo," ujarnya.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Said menyadari kondisi tersebut. Bukan hanya oleh dirinya, tapi juga oleh tim pemenangan, meski sebagian besar dari mereka diisi oleh para kiai, ulama, dan tokoh masyarakat setempat.
"Dari berbagai tokoh, para kiai, yang direkrut di tim pemenangan daerah itu memang hampir sama bahwa berat untuk Bapak Ganjar-Mahfud," ucapnya.
Oleh karena itu, Said mengaku siap jika dirinya tidak dilantik sebagai anggota dewan untuk periode mendatang. Hal itu disampaikan Said merespons instruksi Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri agar perolehan suara capres tak boleh kalah dari para caleg PDIP.