Jarak tanaman cabai ketika musim hujan minimal adalah 50 sentimeter dan bisa menambahnya 60-75 sentimeter.
Tujuannya, sirkulasi udara menjadi lebih lancar serta cahaya matahari lebih merata ke dasar dan sela-sela tanaman.
Jarak tanam yang lebar juga akan memperlambat proses penularan penyakit jamur maupun bakteri ketimbang jika tanaman saling bersinggungan.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Menggunakan plastik mulsa
Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup bedengan untuk menghalangi air hujan langsung meresap total ke bedengan.
Hal ini akhirnya membuat air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan sehingga anah bedengan menjadi tidak terlalu basah dan tidak cepat padat.
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Menanam varietas cabai yang unggul dan tahan antraknosa
Perlu diketahui, cabai keriting (cabai merah) ternyata lebih tahan antraknosa daripada cabai rawit, kecuali cabai rawit kecil (Cakra).
Cabai merah sendiri dibedakan menjadi beberapa varietas. Ingat baik-baik bahwa yang menjadi patokan ialah semakin kecil dan padat buahnya, semakin cabai menjadi lebih tahan terhadap patek (antraknosa).
Penggunaan fungisida kimia