Ia pun menerapkan reformasi ekonomi
dan sosial dengan maksud untuk mengubah Tiongkok dari negara agraris menjadi
raksasa industri yang setara dengan Amerika Serikat.
Namun, seperti
yang diketahui, rencana ini menjadi salah satu genosida terbesar dalam sejarah.
Baca Juga:
Soal PDIP Tolak Rencana Penghapusan Istilah Orde Lama, Fadli Zon Angkat Suara
Di tahun pertamanya, beberapa pedesaan
di Tiongkok sudah menderita kekurangan panen.
Meluapnya Sungai Kuning pada tahun
1959 semakin memperparah kondisi ini.
Pada tahun berikutnya, 60% lahan
pertanian Tiongkok tidak menerima hujan sama sekali.
Baca Juga:
Raja George III dan Misteri Gangguan Mentalnya
Ketika rakyatnya menderita, Mao dan
para petinggi Partai Komunis justru menyantap makanan Prancis seharga US$ 1.000 dan
wiski Scotch berusia 20 tahun.
Peristiwa ini pun menjadi salah satu
momen tergelap dalam sejarah manusia, yang sepertinya masih dapat kita temukan
di beberapa negara besar saat ini.