Namun, yang menjadi alasan mengapa
peristiwa ini sangat keji adalah karena hal itu terjadi di bawah pengawasan
salah satu organisasi terbesar di dunia, Gereja Katolik Roma.
Dalam kultur Katolik Roma, para orangtua sangat menghormati sosok pastor di mana mereka sudah
dianggap seperti ayah kedua bagi anak-anak mereka dan role model yang berbudi luhur.
Baca Juga:
Timnas Futsal Indonesia Angkat Trofi Juara CFA International Tournament 2025 di Tiongkok
Oleh sebab itu, mereka pun sering
bertanya-tanya, "Mengapa mereka tega melakukan kejahatan ini, yang juga
terjadi di dalam rumah Tuhan?"
Tak hanya di Amerika Serikat,
pelecehan seksual ini juga terjadi di Inggris, Irlandia, Kanada, Belgia,
Filipina, dan negara lainnya.
Mirisnya lagi, skandal ini baru
terbongkar pada tahun 1980-an, dan baru terangkat kembali ketika tim
jurnalis investigasi "Spotlight" dari kantor berita The Boston Globe mengupas kasus ini.
Baca Juga:
Swiatek Akhiri Penantian, Juara Cincinnati Open 2025 Usai Kalahkan Paolini
9. Terorisme Kaum Fanatik