Sejarah panjang Iran dalam dunia kedokteran dimulai dari tokoh legendaris seperti Ibnu Sina hingga universitas Gondishapur yang menjadi pusat ilmu medis di masanya.
Saat ini, warisan tersebut dipadukan dengan teknologi mutakhir seperti MRI, ultrasound 3D, dan fasilitas bedah modern, menjadikan layanan medis di Iran setara dengan standar internasional.
Baca Juga:
Iran Tawarkan Bantuan Penyelamatan untuk AS di Tengah Bencana Karhutla
Keberhasilan Iran dalam wisata medis juga didukung oleh sumber daya manusia yang sangat terampil. Para dokter dan tenaga medis di negara ini terkenal dengan pelatihan ketat yang mereka jalani.
Tidak mengherankan jika Iran unggul di bidang-bidang seperti fertilitas, operasi jantung, bedah kosmetik, dan terapi sel punca.
Salah satu daya tarik terbesar adalah biayanya yang sangat terjangkau.
Baca Juga:
Ironi Raksasa Energi, Krisis Gas Iran yang Mengguncang Negeri
Misalnya, operasi hidung (rhinoplasty) di Iran hanya berkisar antara $1.500 hingga $2.000 (Rp24,4 juta-Rp32,53 juta), jauh lebih murah dibandingkan biaya yang mencapai $10.000 (Rp162,64 juta) di Amerika Serikat.
Prosedur bayi tabung (IVF) yang biasanya memakan biaya $15.000 di AS, di Iran hanya sekitar $1.300 (Rp21,14 juta).
Selain itu, efisiensi layanan kesehatan di Iran menjadi keunggulan tersendiri. Pasien tidak perlu menunggu antrean panjang seperti di banyak negara lain, sehingga mereka bisa langsung mendapatkan perawatan dalam waktu singkat.