WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa negaranya menolak negosiasi langsung dengan Amerika Serikat terkait isu nuklir.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap keinginan Presiden AS, Donald Trump, yang sebelumnya menyatakan keterbukaannya untuk berdialog langsung dengan Teheran.
Baca Juga:
Iran Gantung Warganya yang Dituduh Mata-mata Mossad dan Terlibat Pembunuhan Kolonel
Permintaan perundingan tersebut disampaikan Trump bulan lalu, tetapi disertai ancaman serangan jika diplomasi gagal.
Pada Kamis (3/4/2025), Trump kembali menekankan bahwa dialog langsung lebih efektif karena memungkinkan kedua belah pihak memahami satu sama lain dengan lebih baik.
"Saya pikir ini akan lebih cepat dan lebih efektif daripada menggunakan perantara," ujar Trump, dikutip oleh kantor berita AFP.
Baca Juga:
Ledakan Hebat Guncang Pelabuhan Utama Iran, Ratusan Terluka
Menanggapi pernyataan tersebut, Araghchi menegaskan bahwa negosiasi langsung tidak ada artinya jika AS terus mengancam Iran dengan kekerasan, yang menurutnya melanggar Piagam PBB.
Ia menambahkan bahwa Iran tetap berkomitmen pada jalur diplomasi, tetapi hanya bersedia melakukan negosiasi tidak langsung.
"Iran serius dalam jalur diplomasi, tetapi kami juga siap membela kepentingan dan kedaulatan nasional kami," tegasnya dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Iran.