Bila
pembuat kebijakan dan investor memiliki wawasan yang kurang tentang perilaku
dan sikap dari UHNWI yang jumlahnya cuma 1 persen dari total populasi global
ini, berisiko menyebabkan kesalahan yang serius dalam membaca tren ekonomi.
"Wealth Report 2021ini akan mengisi
kesenjanganpengetahuan tersebut. Amerika Serikat akan tetap menjadi pusat
kekayaan ekonomi dunia selama periode perkiraan kami," ujar Liam.
Baca Juga:
Diklaim Lebih Ramah untuk Bumi, Kompos Jasad Manusia Jadi Tren Sah di 12 Negara
Meski
demikian, Asia akan menunjukkan pertumbuhan UHNWI tercepat selama lima tahun ke
depan dalam periode 2020-2025, dengan angka 39 persen,dibandingkan pertumbuhan
rata-rata global yang 27 persen.
Pada
2025 mendatang, Asia akan menampung 24 persen atau 161.878 orang dari total
663.483UHNWI global, yang berarti naik dari 17 persen pada satu
dekade sebelumnya.
Menariknya,
Indonesia memimpin Asia dengan lonjakan pertumbuhan UHNWI sebesar 67 persen, atau menjadi
1.125 orang.
Baca Juga:
AI Tak Bisa Gantikan Semua, Inilah 10 Pekerjaan yang Tetap Butuh Sentuhan Manusia
Periode
sebelumnya, UHNWI Indonesia tercatat hanya sebanyak 673 orang.
"Pertumbuhan
Indonesia, bersama India (63 persen), membuat proporsi UHNWI global di
Asia meningkat menjadi 24 persen," imbuh Liam.
Dia
mengungkapkan, bersama Amerika Utara dan Australasia, kekayaan UHNWI Asia paling optimistis meningkat
signifikan, dengan angka masing-masing 86 persen, 82 persen, dan 81 persen.