Psikolog Joshua Tal mengatakan, selain stres ada beberapa penyebab lain mengapa seseorang mengalami mimpi yang “nyata” dibanding biasanya.
“Insomnia dan gangguan pada jadwal tidur dapat menyebabkan terbatasnya tidur REM (tidur dengan gerak mata cepat) yaitu fase ketika biasanya kita bermimpi,” kata Tal.
Baca Juga:
Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, Penyidik Periksa Ahli Autopsi Psikologis
Nah, saat REM terbatas, tubuh akan menagihnya dan ini bisa menyebabkan ada kemunculan kembali REM. Dengan kata lain, saat akhirnya tertidur kita mungkin akan mengalami fase REM lebih sering dan ini juga berarti mimpi lebih banyak.
Pada masa pembatasan fisik ini, di mana kita lebih banyak beraktivitas di dalam rumah dan jarang olahraga, tidur pun biasanya akan terganggu. Faktor lainnya adalah perubahan gaya hidup, pola makan, kebiasaan bangun tidur siang, atau konsumsi obat-obatan, bisa mengganggu kebiasaan tidur normal.
Cara mengatasinya
Baca Juga:
8 Kepribadian Orang yang Memprivate Media Sosial dan Jarang Memposting
- Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah gangguan tidur dan juga mimpi nyata sehingga kita bisa tidur lebih nyenyak.
- Buatlah jadwal aktivitas harian dan disiplin menerapkannya
- Perhatikan asupan makanan, hindari mengonsumsi kafein, alkohol, atau makan besar, mendekati waktu tidur.