Ia
mengatakan, ia tidak bertanya kepada Latifa soal kondisinya, karena
ia tidak ingin "menambah trauma"-nya.
Sembilan
hari setelah makan siang itu, Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab
menerbitkan foto Robinson dengan Latifa, yang menurut mereka menunjukkan Latifa
dalam kondisi sehat dan aman.
Baca Juga:
Danramil 420-04/Sarolangun Hadiri Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kecamatan Sarolangun
Robinson
mengatakan, "Saya jelas diperdaya melalui foto yang diterbitkan itu.
Mengejutkan... saya benar-benar kaget."
Pada
2019, ketegangan dalam keluarga penguasa Dubai terungkap di Pengadilan Tinggi
Inggris setelah salah seorang istri syekh, Putri Haya, lari ke Inggris dengan
dua anaknya dan meminta perlindungan agar tak disiksa oleh syeikh.
Tahun
lalu, Pengadilan Tinggi Inggris mengeluarkan serangkaian temuan bahwa Syeikh
Mohammed memerintahkan kembalinya Latifa secara paksa pada 2002 dan 2018, serta
membawa paksa dari Inggris kakaknya, Putri Shamsa, pada
tahun 2000, saat ia juga mencoba melarikan diri.
Baca Juga:
76 Tokoh Adat Hamparan Rawang Sepakat Menangkan Alfin-Azhar Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Periode 2024-2029
Pengadilan
menyebutkan Syeikh Mohammed "tetap menerapkan ketetapan dengan menekan
kebebasan dua perempuan muda ini."
Rekan-rekan
Latifa berharap pengadilan pada bulan Maret tahun lalu, yang menetapkan bahwa Syeikh
Mohammed "tidak jujur" dan memenangkan Putri Haya, dapat membantu
kasus Latifa.
Terkait
keputusan mengapa ia mau berkomentar sekarang, Jauhiainen hanya mengatakan
"banyak waktu terbuang" sejak hilang kontak.