Ayah
Laifa, Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah salah seorang kepala negara
yang paling kaya di dunia, penguasa Dubai dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab.
Pada video yang direkam dalam jangka waktu beberapa bulan di
telepon seluler, terungkap bahwa Latifa diam-diam diberikan waktu satu tahun
setelah ia ditangkap lagi dan kembali ke Dubai.
Baca Juga:
Danramil 420-04/Sarolangun Hadiri Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kecamatan Sarolangun
Ia
merekam video itu di kamar mandi, sebagai satu-satunya tempat yang bisa
dikunci.
Dalam
pesannya itu, ia mengatakan: Ia melawan tentara yang menariknya dari kapal
dengan "menendang dan berjuang" dan menggigit salah satu tangan
tentara sampai tentara menjerit.
Setelah
dibius, ia pingsan, lalu dibawa dengan pesawat pribadi, dan
tidak terbangun sampai mendarat di Dubai.
Baca Juga:
76 Tokoh Adat Hamparan Rawang Sepakat Menangkan Alfin-Azhar Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Periode 2024-2029
Ia
disekap sendiri tanpa akses medis atau bantuan hukum di vila dengan jendela dan
kamar ditutup dengan penjagaan polisi.
Kisah
penangkapan dan penyekapan Latifa diungkap kepada Panorama oleh teman dekat Latifa, Tiina Jauhiainen, sepupu Marcus Essabri
dan pegiat David Haigh, yang membentuk gerakan Free Latifa, atau Bebaskan
Latifa.
Mereka
mengatakan, mereka mengambil keputusan sulit untuk mengeluarkan pesan-pesan itu
karena khawatir atas keselamatan Latifa.