Secara psikologis, fenomena ini disebut Efek Halo. Menurut Judy Ho, seorang ahli neuropsikologi dari University of California, Efek Halo adalah bias kognitif yang terjadi ketika seseorang menilai karakteristik positif lainnya pada orang yang memiliki satu kelebihan menonjol, seperti wajah menarik.
Sebagai contoh, seseorang yang baru bertemu Farah—seorang perempuan berwajah cantik dan berpakaian rapi—cenderung menganggap Farah sebagai sosok cerdas, baik, dan memiliki banyak teman.
Baca Juga:
Aming Tampil Religius Pakai Peci dan Baju Koko, Baim Wong: Nah Ganteng Neh!
Padahal, persepsi ini muncul tanpa dasar yang jelas dan sering kali keliru. Judy menjelaskan bahwa Efek Halo adalah cara manusia memahami dunia dengan cepat, meskipun sering menghasilkan bias.
Meskipun memiliki dampak negatif, pandangan istimewa terhadap good looking sulit dihilangkan karena sudah tertanam dalam psikologi bawah sadar manusia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.