Selain itu, rambu kilometer juga mempermudah pengemudi dalam melacak lokasi saat mengalami keadaan darurat atau jika membutuhkan bantuan.
Misalnya, jika terjadi kerusakan kendaraan atau kecelakaan, pengemudi dapat menyebutkan nomor kilometer terdekat saat menghubungi layanan darurat, sehingga petugas dapat menemukan lokasi lebih cepat dan akurat.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Selain memberikan informasi jarak, rambu kilometer juga membantu dalam navigasi dan orientasi. Banyak pengguna jalan yang mengandalkan rambu kilometer untuk menentukan posisi mereka di jalan tol, terutama ketika menggunakan peta atau aplikasi navigasi.
Rambu ini juga sering digunakan sebagai referensi oleh pengemudi truk dan kendaraan besar lainnya untuk mematuhi aturan batas kecepatan yang berbeda pada berbagai segmen jalan tol.
Aturan pemasangan rambu kilometer di jalan tol diatur oleh regulasi lalu lintas dan standar keselamatan jalan yang berlaku. Pemasangan rambu harus dilakukan dengan jarak yang konsisten dan pada lokasi yang mudah terlihat oleh pengemudi.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Rambu kilometer biasanya dipasang di sisi kiri atau kanan jalan dengan ketinggian dan ukuran yang cukup agar dapat dilihat dengan jelas dari jarak jauh. Selain itu, material yang digunakan untuk rambu harus tahan terhadap cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang keras untuk memastikan rambu tetap terlihat dan terbaca dengan baik sepanjang waktu.
Setiap pengendara perlu tahu cara memanfaatkan informasi yang diberikan oleh rambu kilometer. Tujuannya, agar pengemudi dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, mengestimasi waktu tempuh, dan mengatasi situasi darurat dengan lebih efektif.
Sejarah Rambu Kilometer di Jalan Tol