Pengajuan takedown sebaran hoaks Covid-19 di media sosial tertinggi di tempati oleh Facebook. Total ada 4.045 laporan yang diajukan. 3.942 di antaranya telah ditindak lanjuti atau di takedown. Sisanya 103 isu sedang ditindaklanjuti
Tempat kedua diisi oleh Twitter. Dimana terdapat 567 pengajuan hoaks yang ditakedown. 557 diantaranya sudah di tindak lanjut , sedangkan 10 masih dalam proses.
Baca Juga:
Jadi Raja 'Sumber Emas' di Luar Angkasa, Asteroid Ini Bernilai US$ 100.000 Kuadriliun!
Diikuti oleh YouTube, Instagram dan TikTok yang masing-masing memiliki 55,38 dan 19 laporan sebaran hoaks yang diajukan.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (28/8/2021), menyampaikan selain penanganan limbah medis ada masalah lain yang harus ditangani, yakni disinformasi Covid-19.
"Pramuka bisa membantu memberantasnya. Jika ada berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, jangan disebar ke orang lain dengan alasan bertanya atau mengonfirmasi," ujar Donny dalam Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dan Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Sabtu (28/8/2021) lalu.
Baca Juga:
NASA Meluncurkan Satelit PACE untuk Studi Kesehatan Laut dan Iklim
Dia pun mengajak anggota Pramuka dan masyarakat luas rutin memeriksa laman website covid19.go.id untuk mengetahui informasi terpercaya soal Covid-19.
"Hoaks sangat berbahaya. Banyak yang menjadi korban gara-gara percaya hoaks. Setiap kabar palsu atau hoaks bisa menyebar hingga ke ribuan orang. Setiap orang bisa terlibat memutus penyebarannya dengan memeriksa setiap informasi yang diterima. Kini, semakin banyak tempat untuk memeriksa informasi terpercaya terkait Covid-19," kata Donny lagi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.