Ajaibnya, meski belum punya gerai di Ibukota, Nurul kini
sudah sukses besar dan punya harta triliunan rupiah, baik dalam bentuk uang
maupun dalam bentuk aset. Ia pun kini akrab dipanggil sebagai triliuner.
Padahal, jika melihat masa lalu, Nurul bisa dibilang
bukanlah "siapa-siapa". Jauh sebelum membuka gerai Rocket Chicken,
Nurul adalah seorang Office Boy (OB) di sebuah perusahaan.
Baca Juga:
Orang Kaya Indonesia Ramai-ramai Pindahkan Kekayaan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Domestik
Bekerja di area akar rumput jelas bukan hal yang mudah.
Selain teknis pekerjaannya yang melelahkan, cibiran dan cemoohan kerap berdatangan
menyerang seorang Nurul Atik.
Upaya Atik dalam mencari pekerjaan membawanya kepada sebuah
restoran ayam goreng yang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Semarang
di akhir Tahun 1980 an. Ia diterima oleh restoran tersebut untuk bekerja
sebagai tukang pel atau pramukantor.
Pekerjaan ini membuat Atik diremehkan oleh orang lain. Ia
pernah dirundung oleh sekolompok mahasiswa saat sedang menjalankan tugasnya.
Lantai yang baru ia bersihkan sengaja diinjak-injak dan sekelompok mahasiswa
tersebut menghinanya.
Baca Juga:
T.D Pardede, Sosok Kaya yang Memilih Hidup Miskin dan Wasiat Tanpa Warisan untuk Anak-Anaknya
Meski marah, Atik tetap mencoba untuk mengendalikan diri. Ia
tetap menjalakan karirnya sebagai tukang pel dengan berpegang kepada kesabaran.
Berkat kesabarannya, Atik mampu menapaki jenjang karir di
restoran tersebut. Berawal dari pramukantor, Atik diangkat menjadi asisten koki,
kasir, hingga supervisor. Dalam waktu 7 tahun, Atik dipercaya untuk mengisi
posisi areal manager.