"Kalau harga tinggi karena permintaan naik itu untung,
tapi ini rugi dan ketika sudah rugi selama ini, apa mungkin mereka harus
bertahan lagi sampai dua tiga bulan ke depan? Tentu tidak," ujarnya.
Ia mengaku tidak tahu menahu alasan tingginya kenaikan harga
daging sapi belakangan ini. Sebab, dari sisi stok sejatinya masih aman, meski
tidak menyebutkan angka pasti.
Baca Juga:
Harga Daging Sapi di Sampit Tembus Rp180 ribu Pada H-1 Lebaran 2024
Dugaannya, ada masalah lain yang memicu kenaikan harga.
Salah satunya, ada kenaikan harga daging sapi impor dari negara produsen,
Australia, atau mungkin nilai produktivitas mereka berkurang.
Bisa juga katanya, karena faktor persaingan dengan pengimpor
lain di Asia. Pasalnya, permintaan sapi asal negara itu tidak hanya dari
Indonesia, tapi juga dari China, Vietnam, dan Malaysia.
Dari rencana ini, Asnawi meminta Kementerian Perdagangan
untuk melakukan intervensi agar stabilisasi harga daging sapi ada di pasar.
Baca Juga:
Daging Sapi Alami Kelonjakan Harga di Sigi
"Kemarin saja tahu tempe bisa didengar, ya kami
harapannya juga begitu, ada intervensi juga," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.