WahanaNews.co | Kebijakan larangan mudik sudah
mulai berlaku sejak kemarin, Kamis (6/5/2021).
Pengawasan
pun dilakukan mulai dari penyekatan titik-titik jalan hingga pemeriksaan
dokumen perjalanan.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Seperti
diketahui, memang ada pengecualian bagi masyarakat dengan tujuan khusus atau
mendesak untuk melakukan perjalanan lintas daerah saat masa larangan.
Namun,
perjalanan itu wajib dilengkapi surat izin keluar masuk (SIKM).
Meski
begitu, pada hari pertama penerapan larangan mudik, ternyata masih banyak
masyarakat yang nekat untuk bisa balik ke kampung halamannya.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
Banyak
pula kendaraan yang diputar balik karena tak memenuhi syarat pengecualian.
Sebelumnya,
Polda Metro Jaya telah menyiapkan 31 lokasi penyekatan di wilayah Jabodetabek
guna mengantisipasi pelaku perjalanan darat yang nekat mudik selama periode
larangan 6-17 Mei 2021.
Sebanyak
1.313 personel pun dikerahkan untuk berjaga-jaga di 17 check point dan 14 lokasi penyekatan.
Nekat Naik Truk Sayur
Hasilnya,
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak satu truk pengakut sayuran
yang ternyata turut bermuatan sejumlah pemudik.
Truk
terkena razia saat Polisi menggelar penyekatan pada dini hari di kilometer 31
Tol Cikarang arah Cikampek.
Direktur
Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo,
mengatakan, sebanyak tujuh pemudik melakukan perjalanan dari arah Bekasi menuju
Garut, Jawa Barat.
"Iya, itu
truk muatan sayur yang digunakan untuk mengangkut pemudik," ujar Sambodo, saat
dikonfirmasi wartawan, Kamis (6/5/2021).
Foto
razia truk sayur yang membawa pemudik tersebut diunggah dalam akun Instagram resmi TMC Polda Metro Jaya atau @tmcpoldametro.
Pada
foto itu, nampak truk berisikan sejumlah sayuran, serta karung dan
bungkusan kresek yang diikat.
Tetapi, di
dalam bak truk tersebut terdapat pula para pemudik yang menumpang.
Pekerja Pabrik Protes Penutupan Gerbang Tol
Sebuah
video viral yang memperlihatkan sejumlah pekerja pabrik protes karena Gerbang
Tol (GT) Cikarang Barat ditutup.
Para
pekerja nampak keluar dari angkutan dan berkumpul di tengah jalan tol meminta
gerbang tol dibuka.
Jasa
Marga mencatat, situasi itu sempat menimbulkan kemacetan sekitar pukul 07.00 - 08.00 WIB, tepatnya pada lokasi penyekatan KM 31 Arah
Cikampek (Cikarang Barat) Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta arah sebaliknya.
Corporate
Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru,
menjelaskan, penutupan akses Cikarang Barat (dari Cikampek menuju Jakarta)
dilakukan atas diskresi Kepolisian.
Hal itu
bertujuan agar pengguna jalan dari Jakarta yang di putar balik karena tidak
membawa persyaratan, tidak terganggu dengan arus yang dari Cikampek akan keluar
Cikarang Barat.
"Sehingga
arus dari Cikampek ini diarahkan keluar setelah Gerbang Cikarang Barat, yaitu
Gerbang Cibitung," ujar Heru, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).
Setelah
mempertimbangkan kondisi di lapangan, pada akhirnya atas diskresi Kepolisian,
pada pukul 10.50 WIB akses keluar Cikarang Barat dari Cikampek kembali dibuka.
Ribuan Kendaraan Diminta Putar Balik
Polda
Metro Jaya mencatat, sebanyak 1.070 kendaraan yang terjaring di Gerbang Tol
Cikarang Barat dan Cikupa diminta putar balik oleh Polisi sejak mulai
berlakunya larangan mudik.
Jumlah
itu hasil pengawasan mulai pukul 00.00 - 12.00 WIB.
"Total
sudah ada 1.070 kendaraan yang diputarbalikkan. Ini diperkirakan masih
berlanjut terus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri
Yunus, kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Ia
mengatakan, dari 1.070 kendaraan itu, sebanyak 626 kendaraan diantaranya
terjaring di GT Cikupa.
Sedangkan
444 kendaraan lainnya terjaring di GT Cikarang Barat, Bekasi.
Sementara
untuk jenis kendaraan yang terjaring, terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum.
"Ini
masih berjalan karena 24 jam terus bergerak (lakukan pengawasan)," ucap
Yusri. [dhn]