WahanaNews.co | Forrest Li atau yang bernama asli Li Xiaodong merupakan co-founder sekaligus chairman dan CEO Sea Group Ltd.
Sea Group Ltd merupakan perusahaan yang memayungi Shopee dan Garena.
Baca Juga:
Raffi Ahmad Jadi Waketum Kadin Versi Anindya Bakrie, Jadi Sorotan Media Asing
Perkembangan bisnisnya membawanya menjadi orang terkaya di Singapura.
Profil Forrest Li
Baca Juga:
Empat Nelayan Indonesia Telah Dibebaskan Otoritas Singapura
Li lahir di Tianjin, China 43 tahun lalu, dengan nama Li Xiaodong.
Ia kemudian pindah ke Singapura dan berpindah kewarganegaraan.
Menurut catatan Bloomberg yang dirangkum dari Seedly, Li pernah menempuh pendidikan di Universitas Shanghai jurusan teknik.
Selama menempuh pendidikan, Li menghabiskan setiap malam dengan bermain game di sebuah cafe.
Li kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Standford untuk meraih gelar Master jurusan Administrasi Bisnis.
Di kampus inilah Li mulai dipanggil "Forrest", karena dosennya kesulitan melafalkan namanya.
Nama itu dipilih Li setelah dirinya menonton film Forrest Gump.
Pada 2009, Li mendirikan Garena dengan bimbingan dan investasi yang dikucurkan oleh perusahaan raksasa asal China, Tencent.
Garena kemudian berubah nama menjadi Sea Ltd yang merujuk pada singkatan Southeast Asia (Asia Tenggara), wilayah di mana Garena berdiri.
Setelah berganti nama, Sea kemudian merambah ke bisnis lain, termasuk Shopee untuk e-commerce dan layanan keuangan, yakni AirPay yang kemudian berubah menjadi SeaMoney.
Tentang Sea Group
Sea Group menjadi perusahaan publik setelah melantai di bursa saham (IPO) New York Stock Exchange tahun 2017 lalu.
Sea Group menjadi perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara dengan kapitalisasi pasar mencapai 180 miliar dollar AS (Rp 2.564 triliun) atau naik 3.500 persen sejak melakukan IPO.
Perusahaan tersebut kini menguasai wilayah Asia Tenggara dengan menawarkan layanan e-commerce, gaming, dan keuangan.
Di Singapura, Sea telah mengantongi lisensi bank digital pada Desember 2020 lalu.
Sea juga mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) di Indonesia pada bulan Januari 2021.
Menurut Bloomberg Index, pria kelahiran China itu memiliki kekayaan sebesar 20,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 287,7 triliun.
Li menempati urutan ke-98 sebagai orang terkaya di dunia menurut index yang sama.
Pundi-pundi Li kian melimpah setelah penerimaan penyimpanan Sea's American naik 67 persen tahun ini.
Kekayaan Li melampaui pengusaha cat Nippon Paint, Goh Cheng Liang yang meraup 17,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 254 triliun) dan Li Xiting, pendiri perusahaan kesehatan asal Singapura, Mindray yang memiliki kekayaan sebesar 17,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 255 triliun).
Menurut analis di Bloomberg Intelligence, Nathan Naidu, langkah Sea Group di ranah layanan keuangan akan memuluskan bisnis SeaMoney dalam menawarkan jasa pinjaman, asuransi, manajemen kekayaan, dan layanan keuangan lain di Asia Tenggara.
Total pembayaran menggunakan dompet digital SEaMoney disebut naik hampir 150 persen dari tahun sebelumnya ke angka 4,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 58,5 triliun).
Li mengklaim pendapatan Sea pada periode bulan Agustus mencapai 2,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 32 triliun). [gun]