Fenomena ini bukan semata karena kondisi ekonomi yang sulit, tetapi juga demi kestabilan keuangan keluarga, pembiayaan pendidikan anak, serta peningkatan kualitas hidup. Bahkan, penelitian pada 2004 mengungkapkan bahwa banyak perempuan dalam peran ini memiliki pasangan dengan pendapatan yang tidak menentu.
Meskipun berperan sebagai pencari nafkah, perempuan tetap memikul tanggung jawab domestik.
Baca Juga:
Saat Perempuan Menahan Emosi, Kesehatan yang Jadi Taruhan
Mereka harus mengurus rumah, merawat anak, dan sekaligus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Laporan BPS menyatakan bahwa, “Di dunia kerja mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang cukup guna memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga.”
Tanggung jawab ganda tersebut membuat female breadwinners rentan mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kenyataan yang mereka hadapi dengan komitmen global dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.