Hasilnya, mereka menemukan bahwa wanita yang tinggal di
daerah dengan tingkat ekonomi rendah lebih banyak mem-posting foto selfie seksi
di media sosial, bukan di daerah di mana budaya patriarki menjamur kuat secara
sosial atau ketidaksetaraan gender merajalela.
Dr Blake menyebut ketimpangan pendapatan menjadi faktor
signifikan kenapa wanita pamer foto selfie seksi. Semakin timpang ekonomi di
suatu kota, lingkungan, dan negara, semakin besar kemungkinan lebih banyak foto
selfie seksi berseliweran. Penelitian dilakukan di Amerika Serikat.
Baca Juga:
Momen CFD, Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak
Foto-foto tersebut menjadi salah satu cara bagi perempuan
untuk mendaki hierarki sosial dan senjata untuk meningkatkan perekonomian,
terutama bagi mereka yang mendapatkan penghasilan dari media sosial atau
menjadi influencer.
"Jika memiliki satu juta followers di Instagram, kamu
dapat menghasilkan ratusan ribu dolar untuk posting-an yang ditata dengan
baik," katanya. "Yang kita lupakan yaitu bahwa hal ini bisa menjadi
strategi kompetitif dengan imbalan yang sangat besar."
Peneliti bilang, dengan ekonomi yang meningkat, harapannya
dapat mendapatkan pasangan yang lebih baik secara ekonomi pula.
Baca Juga:
G2C2: Perempuan Muda Hadapi Krisis Iklim
"Jadi, ketika perempuan muda mem-posting foto selfie seksi
di media sosial, jangan anggap dia kesepian atau sebagai korban. Pikirkan dia
sebagai pemain strategis dalam permainan sosial dan evolusi yang kompleks. Dia
keluar untuk meningkatkan taraf hidupnya, sama seperti yang lainnya," Dr Blake.
[dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.