WahanaNews.co|Gerak cepat polisi melibas pungutan liar (pungli) di kawasan Pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta Utara, berimbas pada pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelayanan bongkar muat
kontainer di sana malah menjadi terbengkalai.
Baca Juga:
Menkes Izinkan Kapal Milik RS China Peace Ark Beri Pengobatan di Indonesia
Pemandangan itu terlihat usai
akun Instagram @jakartainformasi mem-posting-nya, Sabtu (12/6/2021).
Dalam posting-an itu, sejumlah sopir truk kontainer mengeluhkan lambatnya
pelayanan.
"Kondisi Tj Priok," katanya, dalam caption yang dikutip, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga:
Pemprov Banten Dukung Pengembangan Bisnis Maritim di Selat Sunda
Dalam video yang diduga
direkam sopir kontainer itu memperlihatkan sepinya aktivitas bongkar muat di
kawasan pelabuhan, padahal kontainer kian menumpuk.
Begitupun dengan truk
kontainer yang mengantre menunggu boks kontainer dipasang di kendaraan.
Kejadian terbengkalainya
aktivitas bongkar muat tak lama setelah polisi menindaklanjuti perintah
Presiden memberantas pungli.
"UTC ngga ada pungli, ngga ada bongkar muat," kata si perekam.
Si perekam kemudian
memperlihatkan banyaknya kendaraan yang menumpuk di setiap lock-nya.
Hal ini disebabkan operator crane kontainer yang diduga bermalas-
malasan lantaran tak adanya pungli.
Perekam menilai, akibat
pemberantasan pungli, membuat waktu bongkar muat menjadi lebih lama.
Para pekerja terkesan menjadi
malas.
"Masa muat satu istirahatnya setengah jam dan baru maju lagi,"
tambah perekam itu.
Menurut si perekam, kejadian
ini membuat Indonesia sulit maju seperti beberapa negara di dunia yang cepat
dalam aktivitas bongkar muat kontainer.
"Makanya Indonesia mau kaya luar negeri, ngga akan bisa,"ucapnya.
[dhn]