WahanaNews.co | Melamun, termenung, atau bengong kerap dianggap orang sebagai bentuk kemalasan. Padahal secara medis hal itu adalah sesuatu yang normal dan sehat asal tidak dilakukan berlebihan atau mengganggu keseharian.
Menurut studi peneliti Universitas Harvard, kita bahkan menghabiskan 50% hidup dengan melamun. Kondisi tersebut pun memiliki dampak positif yang tidak banyak diketahui, terutama untuk pekerjaan.
Baca Juga:
Mimpi Indonesia Emas 2045 Terancam: 40 Juta Penduduk Terjebak Gaji Rendah
Respon dari Stres
Tak jarang kita menyadari diri sedang melamun dengan pikiran kosong dan tidak ingin berhenti. Bukan sesuatu yang salah karena menurut Dr Karan Rajan, hal tersebut wajar terjadi terutama dalam situasi di mana kita sedang sibuk atau tertekan. Termenung bisa menjadi bagian dari proses tubuh menghemat sumber daya energi.
"Ini adalah respon tubuh untuk beristirahat sebagian, itu adalah respon natural terhadap stres. Pada dasarnya, mode screensaver," kata dokter yang terkenal di TikTok itu.
Baca Juga:
Soal Tapera Kemnaker Bakal Gencarkan Sosialisasi ke Pekerja dan Pengusaha
Meningkatkan Kreativitas
Selain sebagai respons terhadap stres, melamun ternyata punya banyak manfaat lain, salah satunya meningkatkan kreativitas. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang tiba-tiba mendapat ide bagus bahkan solusi dari suatu masalah ketika pikiran sedang kosong atau melayang.
Berdasarkan studi UC Santa Barbara, 41% pekerja yang diberi istirahat untuk melamun pun terbukti bisa bekerja lebih baik.