Eko mengatakan, tsunami
di Aceh pada 2004 bukanlah kejadian pertama, karena
pernah ada peristiwa tsunami besar yang terjadi pada beberapa ribu tahun yang
lalu, hanya yang membedakan bahwa kejadian tsunami pada 2004 benar-benar
menjadi bencana, karena korbannya sangat banyak.
"Peristiwa tsunami masa lalu
menjadi peringatan dini untuk peristiwa tsunami di masa datang," tuturnya.
Baca Juga:
Kedutaan Inggris Rayakan Ulang Tahun Raja Charles III di Kebun Raya Bogor
Menurut Eko, tsunami masa lalu
biasanya diketahui dari catatan tertulis dan atau cerita lisan.
Eko mengatakan, lebih
dari 100 peristiwa tsunami terjadi dalam empat abad terakhir di Indonesia.
Dalam 15 tahun terakhir, rata-rata tsunami terjadi setiap dua tahun sekali.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
Namun, di setiap tempat tsunami,
biasanya berulang setiap beberapa puluh atau ratus tahun sekali.
Rentang waktu yang panjang antara dua
peristiwa tsunami menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa pada
peristiwa tsunami di Aceh (2004), Pangandaran (2006), Mentawai (2010), dan Palu
(2018).
Eko menuturkan, peristiwa
tsunami Aceh seolah baru pertama terjadi, padahal tiga tsunami serupa pernah
terjadi sebelumnya.