Untuk mengatasi kondisinya, wanita ini menjalani diet rendah karbohidrat, mengonsumsi obat antijamur dan probiotik, serta menjalani prosedur medis lainnya.
Setelah perawatan, gangguan yang dialaminya pun mereda, dan kadar alkohol dalam tubuhnya kembali normal.
Baca Juga:
Gegara Pengaruh Alkohol Pria di Serang Pukuli Ponakan hingga Tewas
Auto-Brewery Syndrome
Meski tidak mengonsumsi minuman beralkohol, seorang perempuan asal Kanada mengidap kondisi langka yang membuat tubuhnya mampu memproduksi alkohol secara otomatis. Kondisi ini dikenal sebagai Auto-Brewery Syndrome atau sindrom fermentasi usus.
Dilansir CNN pada Senin (3/6/2024), Auto-Brewery Syndrome terjadi ketika bakteri dan jamur di saluran pencernaan mengubah karbohidrat dari makanan sehari-hari menjadi etanol.
Baca Juga:
Sistem Kelistrikan Sumsel, Jambi, dan Bengkulu Sedang dalam Penormalan, Ini Kata PLN
Kondisi ini dipercaya terjadi akibat pertumbuhan berlebihan dua spesies jamur, Saccharomyces dan Candida, di usus kecil.
Rahel Zewude, dokter penyakit menular dari Universitas Toronto, menjelaskan bahwa Auto-Brewery Syndrome membutuhkan banyak faktor risiko yang saling berinteraksi, menciptakan gangguan metabolisme sehingga muncul pada seseorang. Salah satu pemicunya adalah konsumsi minuman beralkohol.
Penderita Auto-Brewery Syndrome berisiko mengalami diabetes, penyakit hati, radang usus, dan sindrom usus pendek. Meski demikian, mereka masih dapat beraktivitas normal dan baru menyadari kondisinya saat menjalani pemeriksaan.