Saat menginjak dewasa, Rahmat lalu keluar dari usaha bengkel punya keluarganya dan dipercaya sebagai manajer bengkel di perusahaan milik Surya Paloh, PT Ika Diesel pada 1970.
Perusahaan itu dulunya merupakan distributor kendaraan Ford di Indonesia. Sepuluh tahun berikutnya atau tepatnya 1980, Rahmat mendirikan perusahaannya sendiri bernama PT Unitwin Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang ekspor impor, pertanian, dan properti.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Nugroho Arie Putranto Membangun Imperium Bisnis di Usia Muda
Membangun bisnis sendiri
Rahmat pun melebarkan bisnisnya dengan mendirikan perusahaan bernama PT Wiraco. Dia mendirikannya bersama rekan-rekannya, yakni Mantan Kepala Staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) Jenderal Widjojo Soejono dan Eks Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Widodo Budidarmo.
Perusahaan itu bergerak di bidang distribusi peralatan untuk pabrik-pabrik raksasa, misalnya PT Krakatau Steel hingga Semen Padang.
Baca Juga:
Apindo Ingatkan Bahaya Kenaikan Upah Tinggi: Perusahaan Bisa Kolaps
Pada 1990, Rahmat juga mendirikan PT Cakra Aluminium Industry. Perusahaan tersebut telah bergabung dengan Compact Metal Industry dari Singapura, lalu berganti nama menjadi Cakra Compact Aluminium Industries.
Dengan bergabungnya Compact Metal Industry dan PT Cakra Aluminium Industry dan diubah namanya menjadi Cakra Compact Aluminium Industries, akhirnya dapat melantai di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange).
Mendirikan museum margasatwa