WahanaNews.co | Dewasa ini,
masyarakat seolah kembali melirik sektor pertanian. Demam bertani juga melanda
banyak masyarakat di kawasan perkotaan, melalui budidaya urban farming.
Urban farming
adalah sebuah konsep memindahkan pertanian konvensional menjadi pertanian
perkotaan. Salah satu bentuk praktiknya adalah dengan sistem hidroponik.
Baca Juga:
SYL Copot Pegawai Kementan Buntut Tak Penuhi Permintaan Rp 215 Juta
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menilai, pertanian perkotaan sangat potensial di tengah pandemi Covid-19.
Pemanfaatan pekarangan membuat keluarga perkotaan dapat memenuhi
pangan sendiri dan berpotensi menghasilkan pendapatan.
"Saat ini,
produksi hortikultura meningkat signifikan, ditambah dengan adanya urban farming. Laporan dari Dinas Pertanian Jawa Tengah, penjualan
benih horti meningkat sampai lima kali lipat. Masyarakat punya hobi baru, menanam benih (hortikultura) di rumah," kata
Dirjen Hortikultura,
Prihasto Setyanto,
saat launching "Sayur Supermini" atau Microgreen
Kit, di Purwakarta, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga:
Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Dukung Sektor Pertanian Indonesia
Bagi Anton, meningkatnya minat masyarakat perkotaan bertanam
hortikultura merupakan kabar yang cukup menggembirakan.
Dengan demikian, kebutuhan gizi masyarakat akan sayuran dan
berbagai komoditi hortikultura lainnya bisa tercukupi dari lahan di sekitar
rumah.
"Nilai Tukar Pertanian (NTP), secara keseluruhan, naik menjadi 101,66. Tapi, untuk hortikultura, menurun 97-98. Ini karena
meningkatnya urban farming, sehingga kebutuhan sayur bisa tercukupi dari
rumah," katanya.
Guna menyeimbangkan, Direktorat Jendral Hortikultura dalam waktu
dekat akan memberikan lebih banyak bantuan kepada para petani.
Mulai dari bantuan berbagai sarana dan teknologi pengolahan
pasca-panen,
hirilisasi produk pertanian,
dan pemasaran secara online. Dengan harapan, bantuan ini bisa lebih meningkatkan kesejahteraan
para petani.
"Meskipun demikian, patut juga disyukuri, di saat sektor lain mengalami penurunan, sektor
pertanian masih mampu tumbuh hingga sebesar 16,24 persen. Tentunya pertumbuhan
ini berkat kerja keras kita semua," jelasnya.
Anton menuturkan, PT East West Indonesia (Ewindo) tentu bisa
ikut berperan membantu pemerintah mengangkat sektor perekonomian negara melalui
penyediaan benih hortikultura berkualitas.
Begitu pun pemerintah dan seluruh elemen lainnya, punya
kewajiban dalam pemenuhan pangan bagi masyarakat sehingga bisa tersedia
sepanjang waktu.
Kondisi pandemi ini memberikan peluang besar bagi masyarakat
untuk lebih banyak beraktivitas di rumah dengan memanfaatkan lahan yang mereka
miliki di sekitar pekarangan rumah, budidaya lewat pot ataupun polybag. Banyak
ibu rumah tangga di kawasan perkotaan keranjingan menanam dengan memanfaatkan
barang-barang limbah rumah tangga seperti botol minuman, plastik dan lainnya.
Salah satu jenis sayuran yang bisa dibudidayakan dengan memanfaatkan
lahan perumahan adalah jenis sayur supermini hasil inovasi PT Ewindo.
Jenis ini ternyata bisa dibudidayakan dengan cukup sederhana.
Sayuran ini memiliki masa panen yang singkat, yakni hanya dua minggu dan memiliki kandungan gizi
10 kali lipat dari sayuran biasa.
"Menurut saya, ini sesuatu yang bagus, karena hanya kurang dua minggu sudah bisa dipanen, bisa
dikonsumsi dengan rasa sayur yang enak. Saya kira bisa menjadi satu hal yang
perlu dikenalkan ke masyarakat," imbuhnya.
Anton mengatakan, ketahanan pangan merupakan kunci utama dalam
mencapai kedaulatan pangan nasional. Tentunya untuk mencapai itu, dibutuhkan
terobosan teknologi dan inovasi dalam mewujudkannya.
Karena itu, Anton menghargai inovasi sayuran supermini yang
telah dihasilkan oleh PT Ewindo.
Anton yakin, inovasi tersebut bisa menjadi salah satu solusi
dalam penyediaan sayuran secara mandiri dan memperbaiki gizi masyarakat
khususnya di kawasan perkotaan.
Melalui launching ini,
Anton juga mengajak seluruh stakeholders
untuk bisa lebih kreatif menjawab tantangan global dalam pemenuhan pangan
masyarakat dengan jumlah penduduk Indonesia yanmg setiap tahun jumlahnya
bertambah.
"Negeri Indonesia dikaruniai Allah SWT dengan sumberdaya alam yang sangat luas
dan sangat besar. Sepatutnya kita syukuri dan manfaatkan dengan berbagai
inovasi pengelolaannya serta terus menjaga kelestariannya. Saya berharap, melalui launching
ini bisa memacu dan menginspirasi pelaku usaha bisnis hortikultura lainnya
untuk melakukan terobosan baru memproduksi benih," pungkas Anton. [dhn]