“Satu dua biji ada yang dikasih orang, iya 99,9% hasil buruan,” ujar Japto dikutip WahanaNews.co dari Youtube Miing Bagito Channel pada Rabu (4/5/2022).
Ia menilai ada pengertian yang salah tentang berburu.
Baca Juga:
Kronologi hingga Fakta Menarik di Balik Penertiban Rumah Keluarga Wanda Hamidah
“Sebetulnya Itu yang salah orang memikirkan tentang berburu, berburu itu kalau kita baca ketentuan berburu itukan, berburu itu bukan cuma nembak doang,” katanya.
“Berburu itu adalah mengambil, memindahkan dan membunuh binatang-binatang liar. Tujuan berburu itu adalah mengadakan Balencing (keseimbangan) ekosistem, konservasi, jadi kita jaga binatangnya supaya tidak punah. Kita jaga binatangnya agar tidak over populiasi,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan dalam berburu itu terbagi atas 2 yaitu, hauling dan harvesting.
Baca Juga:
Kronologi hingga Fakta Menarik di Balik Penertiban Rumah Keluarga Wanda Hamidah
“Jadi dalam dunia berburu itu ada 2, hauling dan harvesting. Jadi penyeimbangan dan panen. Keseimbangan itu ditentukan dengan kuota, dengan contoh diambil kalau sudah over populasi, misalnya gajah dihutan ini hanya bisa menampung 500, ternyata ada 1000, kan 500 nya harus diambil, yang 500 itu tidak harus dibunuh. Dipindahkan kehutan lain, dibuat koleksi kebun binatang.” Jelas Japto.
Berdasarkan pengalamannya berburu di beberapa negara seperti, Afrika, Amerika, New Zealand, Italy dan lainnya.
Pada kesempatan ini, ia juga mengkritik pemerintah Indonesia dalam pengelolaan hutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, seperti jumlah popolasi flora dan fauna.