Susah Banget
Moorissa tidak bekerja sendiri. Ia bersama
rekan satu tim bekerja mengembangkan dan meningkatkan sistem kemudi untuk mobil
listrik Tesla.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ia juga terlibat langsung pengembangan sistem full
self driving di mobil Tesla, yang merupakan sistem otonom level lima atau
level tertinggi yang membuat mobil dapat dikendarai tanpa campur tangan manusia
sepenuhnya.
Morissa menuturkan, pekerjaan di Tesla ini
dianggap paling sulit selama ia berkiprah sebagai insinyur.
"Beberapa minggu lalu saya ditarik untuk
bekerja bikin full self driving atau autonomous sistem level
lima, jadi kita tidak perlu injak gas atau rem, bisa menikung, terus tidak
hanya bisa digunakan di jalan tol saja. Jadi mobilnya kerja sendiri. Dan ini
benar-benar susah banget," katanya.
Baca Juga:
Investor Tesla Setujui Paket Gaji CEO Elon Musk Senilai Rp917 Triliun
Lebih lanjut, ia menjelaskan, profesinya itu
juga dikatakan tidak hanya menguras pikiran, melainkan juga waktu.
Ia bisa bekerja 60 hingga 70 jam selama
sepekan.
"Ya kerja jadi lebih banyak, dari jam 10
pagi sampai 12 malam itu biasa. Di tim saya di autopilot, 60-70 jam seminggu
itu sangat normal," katanya.