Untuk mempelajari lebih lanjut tentang
manusia purba yang meninggal dunia pada usia 18 tahun ini, baik Posth maupun
Brumm, mempelajari DNA purba wanita itu yang masih tersimpan di tulang telinga
bagian dalam.
Analisis tersebut menandai pertama
kalinya para peneliti mempelajari genom manusia purba di Wallacea.
Baca Juga:
Prabowo akan Terima Kunjungan Resmi PM Albanese ke Indonesia
Genom wanita itu menunjukkan bahwa dia
sama-sama berkerabat dengan Aborigin Australia dan Papua.
Namun, garis keturunannya memisahkan
diri dari populasi ini pada waktu awal.
Garis keturunan wanita ini tampaknya
sudah tidak ada sehingga membuatnya menjadi garis keturunan manusia yang
berbeda yang sebelumnya tidak diketahui.
Baca Juga:
Australia-Bali Perkuat Kerja Sama Lewat Kampanye Etika Wisata
"Kami belajar bahwa ada populasi
yang sebelumnya tidak dikenal yang bermigrasi ke seluruh wilayah ini
(Sulawesi). Mungkin pada waktu yang hampir bersamaan dengan nenek moyang
populasi saat ini di Papua atau Australia," kata mereka. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.