Salah satu alasan utama popularitas pernikahan di KUA adalah pertimbangan finansial.
Tidak bisa dipungkiri, menyelenggarakan pesta pernikahan memerlukan biaya besar mulai dari sewa lokasi, rias pengantin, katering, hingga suvenir.
Baca Juga:
Anak Muda Pilih Skincare Sesuai Bujet, Tak Gampang Tergiur Iklan
Namun di tengah tekanan ekonomi dan kebutuhan hidup yang terus meningkat, konsep pernikahan sederhana jadi lebih masuk akal.
Terlebih jika prosesi digelar di KUA pada hari kerja, pasangan pengantin bahkan bisa menikah tanpa dikenakan biaya.
Dana puluhan hingga ratusan juta yang biasanya dialokasikan untuk pesta dapat dialihkan ke hal yang lebih bermanfaat, seperti membeli rumah, mempersiapkan dana pendidikan, atau tabungan keluarga.
Baca Juga:
Tren Vape Meningkat, Dokter Peringatkan Ancaman Kesehatan Serupa Rokok
Artinya, pernikahan sederhana memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih bijak sejak awal rumah tangga dibangun.
Lebih dari sekadar penghematan, Gen Z juga menawarkan perspektif baru tentang pernikahan.
Mereka tidak lagi melihatnya sebagai ajang pamer atau pertunjukan status sosial. Sebaliknya, pernikahan adalah titik awal kehidupan baru yang sakral dan bermakna.