WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan sebanyak 119 gempa bumi terjadi di wilayah Sorong, Papua Barat, dalam dua hari ini, 19-21 Desember 2021. Dan gempa bumi tektonik terbesar berkekuatan Magnitudo 5,5 terjadi pada Minggu (19/12).
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Sorong, Rully Oktavia Hermawan mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,58° LS ; 131,57° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Timur Laut Kota Sorong, Papua Barat pada kedalaman 32 km.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 119 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M1,9-M4,9 sejak Minggu (19/12) hingga Selasa (21/12) pukul 06.00 WIT.
Menurutnya, berdasarkan hasil monitoring BMKG gempa susulan sebanyak 119 kali magnitudo terbesar 4,9 SR dan magnitudo terkecil 1,9 SR.
Gempa susulan merupakan proses kerjanya gaya tektonik dalam mencari keseimbangan, pasca terjadinya patahan pada kerak bumi. Sebabnya gempa susulan lazim terjadi, pasca terjadinya gempa besar.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Ia menjelaskan lokasi episenter sangat dekat dengan lokasi episenter gempa yang merusak yang terjadi pada tanggal 25 September 2015 dengan magnitute 6,8 SR yang menyebabkan 67 orang mengalami luka-luka dan lebih dari 300 bangunan mengalami kerusakan di wilayah Sorong.
Mencermati aktivitas gempa Sorong tampak produktivitas gempa yang terjadi cukup banyak. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat ini, masih terjadi proses rilis energi di sekitar lokasi pusat gempa. Seperti diberitakan Antara.
Hal tersebut membuktikan bahwa sebaran stasiun seismik atau stasiun alat pemantau gempa bumi BMKG yang tersebar di sekitar pusat gempa yang terbentang dari Sorong sampai Teluk Wondama, Fakfak dan Kaimana berfungsi dengan baik.