Dalam deklarasi tersebut, disampaikan tiga poin utama:
Menolak keberadaan ormas yang menyamar sebagai penjaga keamanan, namun justru melakukan premanisme, kekerasan, dan intimidasi yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Pemadaman Listrik Bali Gegerkan Warga, PLN Selesaikan dalam Semalam
Mendukung penuh peran TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.
Mendorong penindakan tegas terhadap ormas yang melakukan tindakan anarkis dan kriminalisasi warga.
Penyarikan Utama Pasikian Pecalang Bali, Ngurah Pradnyana, mengungkapkan bahwa deklarasi ini disiapkan dalam waktu sangat singkat, hanya dalam tiga hari, namun direspons dengan antusias tinggi oleh para pecalang.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Wafat, Katedral Denpasar Siapkan Misa Khusus Sabtu Ini
“Mereka sangat antusias, semangat sekali karena apa yang menjadi aspirasi mereka di bawah, yang disampaikan di media-media sosial kita tampung aspirasinya, kita ajak di sini menyampaikan sikap,” katanya.
Ngurah Pradnyana menambahkan, semangat para pecalang ini tidak hanya untuk menjaga desa adat, tetapi juga untuk memastikan Pulau Dewata tetap aman dan nyaman bagi siapa pun yang tinggal maupun berkunjung.
Pasikian Pecalang Bali pun berharap dedikasi para pecalang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Bali, terutama dalam bentuk insentif atau penghargaan kesejahteraan.