WAHANANEWS.CO, Bone - Ribuan warga yang menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengamuk saat berunjuk rasa pada Selasa (19/8/2025).
Kericuhan pecah di depan Kantor Bupati Bone di Jalan Ahmad Yani, Watampone, setelah massa kecewa karena Bupati Andi Asman Sulaeman tak kunjung hadir menemui mereka.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Bone Cabuli Anak 15 Tahun, Ancam Sebar Video Bugil Korban
Massa menjebol pagar besi, melempar batu ke arah aparat, hingga membakar ban di jalan, membuat situasi mencekam dan aparat kewalahan.
Sejumlah petugas terluka akibat lemparan batu, bahkan ada yang berdarah di bagian kepala.
Sejak siang, massa dari Aliansi Rakyat Bone Bersatu memadati halaman kantor bupati dengan tuntutan agar kenaikan PBB-P2 dicabut, namun hingga sore Bupati Andi Asman maupun Wakil Bupati Andi Akmal tak menampakkan diri.
Baca Juga:
Kasus Penembakan Pengacara di Bone, TPF Peradi Ungkap Pelaku Profesional
“Kami datang jauh-jauh ke sini, bahkan rela meninggalkan pekerjaan hanya untuk menyampaikan aspirasi. Tapi bupati dan wakil bupati tidak mau menemui rakyatnya. Di mana tanggung jawab mereka sebagai pemimpin?” kata Jenderal Lapangan, Rafli Fasyah.
Menurutnya, ketidakhadiran bupati adalah bentuk abai terhadap penderitaan rakyat yang menolak kebijakan tersebut.
Aksi ricuh membuat aktivitas pemerintahan lumpuh, pegawai panik, dan sebagian meninggalkan kantor.
Menjelang malam, aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP masih berjaga untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
Situasi semakin panas ketika massa mendorong kawat berduri dan menjebol pagar kantor bupati, memaksa aparat melepaskan tembakan peringatan dan semprotan water canon.
“Massa sudah masuk ke dalam kantor bupati dan suasana mencekam karena massa terus merangsek masuk,” ungkap Kifli, salah seorang warga yang menyaksikan di lokasi.
Batu berserakan di jalan, sebagian massa mundur terkena water canon, namun yang lain tetap bertahan sambil meneriakkan penolakan kenaikan PBB-P2.
Di tengah kericuhan, Kepala Dinas Kominfo Bone, Anwar, menyatakan bupati dan wakil bupati sedang berada di luar kota, sekaligus membantah isu kenaikan PBB-P2 hingga 300 persen.
“Kenaikan PBB-P2 di Bone itu tidak mencapai 300 persen, itu hoaks. Kenaikannya hanya 65 persen,” jelasnya.
Kepala Bappeda Bone, Angkasa, menambahkan kenaikan pajak dilakukan karena adanya peringatan dari KPK dan BPK.
“Kenaikan ini wajib dilakukan karena telah mendapatkan peringatan dari KPK dan BPK,” tegasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]