Menjelang malam, aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP masih berjaga untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
Situasi semakin panas ketika massa mendorong kawat berduri dan menjebol pagar kantor bupati, memaksa aparat melepaskan tembakan peringatan dan semprotan water canon.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Bone Cabuli Anak 15 Tahun, Ancam Sebar Video Bugil Korban
“Massa sudah masuk ke dalam kantor bupati dan suasana mencekam karena massa terus merangsek masuk,” ungkap Kifli, salah seorang warga yang menyaksikan di lokasi.
Batu berserakan di jalan, sebagian massa mundur terkena water canon, namun yang lain tetap bertahan sambil meneriakkan penolakan kenaikan PBB-P2.
Di tengah kericuhan, Kepala Dinas Kominfo Bone, Anwar, menyatakan bupati dan wakil bupati sedang berada di luar kota, sekaligus membantah isu kenaikan PBB-P2 hingga 300 persen.
Baca Juga:
Kasus Penembakan Pengacara di Bone, TPF Peradi Ungkap Pelaku Profesional
“Kenaikan PBB-P2 di Bone itu tidak mencapai 300 persen, itu hoaks. Kenaikannya hanya 65 persen,” jelasnya.
Kepala Bappeda Bone, Angkasa, menambahkan kenaikan pajak dilakukan karena adanya peringatan dari KPK dan BPK.
“Kenaikan ini wajib dilakukan karena telah mendapatkan peringatan dari KPK dan BPK,” tegasnya.