Ia mengatakan pemindahan pesawat Susi Air secara paksa akan berdampak pada pelayanan maskapai ke masyarakat Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Terpisah, Direktur PT Smart Cakravala Aviation Winarso mengaku mendapatkan izin sewa hanggar yang sebelumnya ditempati oleh Susi Air. Berdasarkan jadwal, seharusnya pesawat milik perusahaan tersebut sudah dapat menetap di Hanggar Malinau per awal Januari 2022.
Baca Juga:
Pangdam XVII Cenderawasih: TNI-Polri Bersinergi, Selamatkan Nyawa Manusia Paling Utama
"Jadi, sebenarnya kami sudah membayar untuk satu tahun. Seharusnya, kami bisa menggunakan 1 Januari 2022 sih," ucap Winarso.
Namun, pihak Hanggar Malinau belum bisa menyerahkan hanggar tersebut pada bulan lalu. Dengan demikian, manajemen Smart Cakravala Aviation harus menunggu.
"Ya kami menunggu saja, karena kami tidak ada kekuasaan eksekusi," imbuhnya.
Baca Juga:
Wapres Minta Pelaku Pembakaran Susi Air Ditindak Tegas
Ia mengatakan operasional maskapai akan berjalan seperti biasa, yakni menyediakan pelayanan penerbangan perintis dan jasa angkutan niaga tidak berjadwal.
"Kami perintis juga di daerah sana bantu masyarakat di sana. Sudah lama kok kami di sana," jelas Winarso.
Namun, ia memastikan tidak ada fasilitas khusus untuk pemerintah setempat setelah menempati Hanggar Malinau. "Kami normal saja, tidak ada gratis-gratis (untuk pejabat pemerintah setempat)," pungkas Winarso. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.