WahanaNews.co | Hewan ternak di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Untuk memberantas penyakit tersebut, Kementerian Pertanian pun menyiapkan strategi.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (10/5/2022) mengatakan upaya pemberantasan penyakit tersebut dengan menugaskan tim untuk mengecek kondisi lapangan.
Mentan mengatakan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan tingkat dan jenis serotype PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jatim ini.
“PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya," kata dia.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Syahrul merinci dengan hasil laboratorium tersebut, pemerintah akan lebih mudah menentukan vaksin yang tepat. Ia berharap penentuan vaksin dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri sehingga memastikan penanggulangan PMK dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Mentan Syahrul juga mengatakan bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan. Untuk itu selain melakukan sejumlah strategi untuk menekan penyebarannya ke ternak, Mentan meminta agar jangan ada kekhawatiran dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.
“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting," kata Menteri Pertanian.