Pendistribusian logistik pemilu yang seharusnya sampai dalam tiga kali perjalanan ke Pulau Pongok terpaksa molor hingga 10 jam, karena harus memperbaiki kerusakan kipas dan mesin pada kapal tersebut.
Berkat perjuangan tim, logistik pemilu ke Pulau Pongok berhasil didistribusikan dengan aman, tanpa kerusakan. Demikian juga logistik di Pulau Lepar juga berhasil diserahkan ke PPK Kecamatan Lepar.
Baca Juga:
Poin-Poin Alasan MK Hapus Presidential Threshold dan Dampaknya bagi Demokrasi
Perjuangan pendistribusian logistik pemilu tidak hanya mengarungi samudera. Pengantaran selanjutnya dari PPK ke tempat-tempat penyimpanan ke kantor-kontor desa juga membutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra.
Karena keterbatasan transportasi darat di pulau terpencil tersebut, tim harus menempuh perjalanan dengan kendaraan seadanya. Mereka harus berjuang di bawah terik matahari yang tiba-tiba hujan disertai angin kencang.
Melihat kondisi cuaca tidak menentu tersebut, tim telah mengantasipasinya, yakni menutup logistik dengan terpal atau plastik berukuran besar agar kotak suara dan bilik suara yang berbahan kertas tersebut tidak rusak.
Baca Juga:
Cegah Polarisasi dan Calon Tunggal, MK Hapus Syarat Presidential Threshold
Ketua KPU Kabupaten Bangka Selatan Muhidin mengatakan pendistribusian logistik pemilu ke pulau-pulau terluar dilakukan pada H-3 Pemilu 2024.
Pendistribusian logistik pemilu ke Pulau Lepar, Pongok, Celagen dan pulau terluar lainnya dipercepat mengingat kondisi cuaca di perairan laut pada pukul 07.00 hingga 13.00 WIB cukup aman untuk kapal-kapal berukuran sedang.
Setelah pukul 13.00 hingga malam diperkirakan cuaca di laut akan memburuk, ditandai gelombang tinggi yang mencapai dua hingga tiga meter, biasanya disertai hujan dan angin kencang.