WahanaNews.co, Jakarta - Dalam situasi cuaca laut yang tidak pasti, tim pengantar logistik pemilu di Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, harus menavigasi samudera untuk mengirimkan logistik pemilu ke pulau-pulau terluar demi menjamin kesuksesan pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024.
Petugas penyelenggara pesta demokrasi ini menghadapi tantangan dengan cuaca yang semula tenang di laut, tiba-tiba berubah menjadi kondisi yang sulit dengan gelombang tinggi, hujan, dan angin kencang.
Baca Juga:
Poin-Poin Alasan MK Hapus Presidential Threshold dan Dampaknya bagi Demokrasi
Dalam suasana cuaca yang bervariasi, Tim KPU dan anggota Polres Bangka Selatan bertekad untuk menyampaikan surat suara, kotak suara, dan bilik suara ke pulau-pulau seperti Pulau Lepar, Pongok, dan pulau-pulau terpencil lainnya.
Perjalanan menuju Pulau Pongok dari Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan, melibatkan jarak tempuh yang beragam, memakan waktu antara 30 menit hingga lebih dari tiga jam.
Tim penyelenggara pemilu memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan logistik pemilu ke 35 Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan rincian 23 TPS di Pulau Lepar dan 12 TPS di Pulau Pongok.
Baca Juga:
Cegah Polarisasi dan Calon Tunggal, MK Hapus Syarat Presidential Threshold
Sementara itu jumlah daftar pemilik tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kecamatan Pulau Lepar ini sebanyak 5.831 jiwa, tersebar di empat desa, yaitu Penutuk, Tanjung Sangkar, Kumbung dan Tanjung Labu, sedangkan DPT di Pulau Pongok sebanyak 3.143 jiwa.
Untuk jumlah logistik Pemilu 2024 yang didistribusikan di Kecamatan Pulau Pongok disalurkan ke Desa Pongok 45 kotak suara, 36 bilik suara, Desa Celagen 15 kotak dan 12 bilik suara.
Melansir Antara, dalam pendistribusian logistik pemilu ke Pulau Pongok pada Minggu (11/2/2024) pagi sempat menimbulkan kepanikan tim, karena kipas baling-baling kapal nelayan yang disewa untuk mengangkut logistik tersebut patah, sehingga terombang-ombing di tengah lau selepas dari Pelabuhan Sadai.
Pendistribusian logistik pemilu yang seharusnya sampai dalam tiga kali perjalanan ke Pulau Pongok terpaksa molor hingga 10 jam, karena harus memperbaiki kerusakan kipas dan mesin pada kapal tersebut.
Berkat perjuangan tim, logistik pemilu ke Pulau Pongok berhasil didistribusikan dengan aman, tanpa kerusakan. Demikian juga logistik di Pulau Lepar juga berhasil diserahkan ke PPK Kecamatan Lepar.
Perjuangan pendistribusian logistik pemilu tidak hanya mengarungi samudera. Pengantaran selanjutnya dari PPK ke tempat-tempat penyimpanan ke kantor-kontor desa juga membutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra.
Karena keterbatasan transportasi darat di pulau terpencil tersebut, tim harus menempuh perjalanan dengan kendaraan seadanya. Mereka harus berjuang di bawah terik matahari yang tiba-tiba hujan disertai angin kencang.
Melihat kondisi cuaca tidak menentu tersebut, tim telah mengantasipasinya, yakni menutup logistik dengan terpal atau plastik berukuran besar agar kotak suara dan bilik suara yang berbahan kertas tersebut tidak rusak.
Ketua KPU Kabupaten Bangka Selatan Muhidin mengatakan pendistribusian logistik pemilu ke pulau-pulau terluar dilakukan pada H-3 Pemilu 2024.
Pendistribusian logistik pemilu ke Pulau Lepar, Pongok, Celagen dan pulau terluar lainnya dipercepat mengingat kondisi cuaca di perairan laut pada pukul 07.00 hingga 13.00 WIB cukup aman untuk kapal-kapal berukuran sedang.
Setelah pukul 13.00 hingga malam diperkirakan cuaca di laut akan memburuk, ditandai gelombang tinggi yang mencapai dua hingga tiga meter, biasanya disertai hujan dan angin kencang.
Apalagi, kondisi cuaca selama Februari 2024 cukup ekstrem, sehingga tim pendistribusian logistik harus mengoptimalkan koordinasi untuk mencari waktu yang tepat dan aman mengantarkan berbagai logistik pemilu ini.
Beruntung, meski sempat terjadi kerusakan kapal pengangkut logistik saat mendistribusikan logistik, akhirnya seluruh bahan untuk keperluan pemilu tahun ini dapat didistribusikan dengan aman tanpa ada kerusakan pada logistik tersebut.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho mengerahkan 50 personel, terdiri dari anggota Satlantas, Samapta Satuan Polisi Air, dan personel pengamanan TPS di pulau-pulau terluar.
Tim kepolisian telah melakukan pengawalan pendistribusian logistik ke pulau-pulau terluar ini. Pendistribusian logistik pemilu ini dilakukan lebih cepat, disesuaikan dengan kondisi cuaca di Perairan Bangka Selatan yang relatif aman untuk pelayaran kapal.
Sebelum mendistribusikan logistik, tim sudah melakukan pengecekan bahwa kondisi cuaca mulai dari pagi hingga siang di perairan cerah, tenang, dan setelah melewati pukul 13.00 kemungkinan cuaca berubah menjadi buruk.
Penjagaan dan distribusi logistik ini berlangsung tanpa hambatan dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kapolri dan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung.
Saat ini, personel yang bertanggung jawab atas penjagaan logistik dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) diinstruksikan untuk selalu menjalankan tugas dengan profesionalisme dan memprioritaskan netralitas.
Kepala Desa Penutuk di Kecamatan Pulau Lepar, Joniarso, menyampaikan rasa syukurnya kepada ANTARA, mengungkapkan bahwa logistik pemilu telah tiba di Pelabuhan Penutuk dengan selamat.
Untuk memastikan keamanan logistik di desa tersebut, tanggung jawabnya diserahkan langsung kepada Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa dan pemerintah desa Penutuk. Mereka telah menyiapkan ruang khusus untuk menyimpan logistik pemilu.
Desa Penutuk memiliki populasi sebanyak 3.000 jiwa, dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 2.035 jiwa. Sebanyak 80 persen dari penduduk Desa Penutuk bekerja sebagai petani lada putih, karet, dan sawit, sementara sisanya adalah nelayan.
Pemerintah desa telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk datang ke TPS pada tanggal 14 Februari mendatang dan menggunakan hak pilih mereka untuk memilih presiden dan anggota legislatif sesuai dengan nurani masing-masing.
Warga yang memiliki pilihan politik yang berbeda diingatkan untuk tetap menjaga solidaritas, menjalin silaturahmi, dan saling menjaga situasi agar tetap aman selama pelaksanaan pesta demokrasi ini.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]