Alisman, yang merupakan mantan Kapolres Toba,
membeberkan, pihak security berada di areal konsesi awalnya sedang
melakukan pengawasan kepada para buruh yang melakukan penanaman pohon
Eucalyptus.
Sekaligus pengamanan pimpinan yang turun ke
lokasi yang sedang dikunjungi Dinas KPH dan lainnya.
Baca Juga:
Adikara Hutajulu Layangkan Surat Permohonan RDP ke DPRD Toba, Terkait Kontribusi PT. TPL ke Masyarakat
Kata Alisman, di lapangan ternyata sudah ada
ratusan orang dari sekelompok masyarakat yang mengaku menguasai lahan hutan
milik negara dengan alasan tanah adat.
Saat berlangsung dialog antara pihak
perusahaan, dinas terkait, dan masyarakat, bongkahan batu beterbangan
menghujani pekerja yang sedang melakukan penanaman.
Spontan terjadi kekerasan yang dilakukan
sekelompok orang menyerang security dan buruh perusahaan dengan
menggunakan kayu.
Baca Juga:
Pendeta Jurito Sirait: Menelisik Keleluasaan Perusak Lingkungan, Bakal Adakan Doa Bersama Soal Kelestarian Lingkungan di Tapanuli Raya
"Puluhan security kami tak mampu
menghalau amukan massa. Walaupun di lapangan ada pihak kepolisian, tapi juga
tidak bisa mengatasinya. Karena jumlah kelompok massa itu sangat banyak.
Syukurnya kami masih bisa selamat," sebut purnawirawan polisi ini. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.