Sementara itu, Sekjen Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Budi Rianto, mengakui bahwa kebijakan tersebut memberatkan pelaku industri pariwisata.
Namun, ia juga memahami alasan di balik keputusan tersebut, terutama terkait aspek ekonomi dan keselamatan siswa.
Baca Juga:
Siap Benahi Kota Bekasi dari Banjir, Dedi Mulyani Bakal Selesaikan Akar Masalah di Hulu
"Memang ada banyak kasus kecelakaan dalam perjalanan study tour yang perlu menjadi perhatian serius," kata Budi.
Meskipun begitu, Budi tetap berharap ada solusi yang tidak sampai mematikan industri pariwisata. Ia mengusulkan agar pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bersama-sama mencari jalan tengah agar wisata edukatif tetap bisa berjalan dengan konsep yang lebih aman dan terjangkau.
Hingga saat ini, Asita belum mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat untuk membahas kemungkinan solusi terkait kebijakan ini.
Baca Juga:
Sebut Gunung ‘Sakral’, Dedi Mulyadi: “Saya Menangis karena Martabat Orang Sunda Direndahkan”
"Pariwisata adalah bagian penting dari sektor ekonomi. Jangan sampai kebijakan ini justru membunuh mata pencaharian banyak orang," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.