Selain itu, Agus menekankan pentingnya standardisasi layanan di industri tour and travel agar kualitas dan keamanan perjalanan semakin terjamin.
"Ini juga momentum untuk memperbaiki sistem. Kita harus memastikan bahwa setiap perusahaan tour and travel memiliki sertifikasi standar agar kasus kecelakaan akibat layanan yang tidak profesional tidak lagi terjadi," jelasnya.
Baca Juga:
Siap Benahi Kota Bekasi dari Banjir, Dedi Mulyani Bakal Selesaikan Akar Masalah di Hulu
Sebagai langkah konkret, Disbudpar Cirebon akan menggelar forum diskusi bersama asosiasi tour and travel dalam waktu dekat.
Forum ini diharapkan menjadi wadah untuk menyerap aspirasi dan merumuskan strategi penguatan sektor pariwisata di Cirebon.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030, Dedi Mulyadi, tetap bersikukuh dengan kebijakan larangan study tour. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/2/2025), Dedi menegaskan bahwa sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan study tour yang melibatkan pungutan dari siswa.
Baca Juga:
Sebut Gunung ‘Sakral’, Dedi Mulyadi: “Saya Menangis karena Martabat Orang Sunda Direndahkan”
Menurutnya, kegiatan semacam itu justru membebani ekonomi orang tua dan berpotensi menurunkan kualitas hidup keluarga yang kurang mampu.
Ia bahkan menyebut bahwa travel agent seharusnya tidak menjadikan siswa sebagai target utama bisnis mereka.
“Kalau obyeknya anak sekolah, itu namanya eksploitasi pendidikan. Travel agent yang profesional harus bisa mencari pasar tanpa bergantung pada pungutan dari siswa,” ujar Dedi.