WahanaNews.co | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi demo berujung kericuhan yang dilakukan oleh ormas GMBI di Markas Kepolisian Daerah Jabar, Kota Bandung, Kamis (27/1).
Kang Emil, sapaan akrabnya, mengaku mendukung Polri dalam menindak tegas para pendemo tersebut.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, kericuhan dan pelecehan terhadap lambang Polda Jabar itu sangat disesalkan.
"Saya mendukung tindakan tegas dari kepolisian memproses mereka yang melanggar hukum," katanya, Jumat (28/1).
Lebih lanjut Emil menuturkan, sebagai warga negara yang tinggal di negara hukum sudah sepantasnya mentaati aturan yang berlaku dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain, bahkan ketika menyampaikan aspirasi sekalipun.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
"Kita hidup di negeri hukum dan negeri welas asih. Sampaikan aspirasi dengan baik-baik dan tidak merusak fasilitas publik, apalagi sampai melecehkan simbol institusi," ujarnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas Jawa Barat.
"Mari kita bersama selalu menjaga kondusifitas Jawa Barat dan negeri ini. Semoga ini menjadi pelajaran," cetusnya.
Seperti diketahui, massa GMBI pada Kamis berunjuk rasa di Mapolda Jabar. Mereka menuntut penuntasan kasus anggota GMBI yang meninggal dalam peristiwa bentrok antarormas di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu.
Dalam aksi tersebut, massa GMBI memaksa masuk Mapolda Jabar, hingga terjadi aksi dorong antara polisi dan pengunjuk rasa sampai gerbang Mapolda jebol.
Salah seorang pengunjuk rasa kedapatan menaiki dan duduk di Patung Maung Lodaya yang menjadi lambang Polda Jabar.
Aparat telah menangkap puluhan pengunjuk rasa yang membuat kericuhan, termasuk pria yang menaiki Patung Maung Lodaya tersebut. Sebanyak 11 orang ditetapkan tersangka usai insiden kericuhan tersebut. [bay]