Hasanudin menyebut Ia dan rekan-rekannya langsung terjun ke laut ketika sampai di TKP dan melihat posisi mobil masih mengapung di permukaan.
"Jadi setelah kita sampai di TKP, kita melihat bahwa ada mobil yang tercebur ke laut. Pada saat kita melihat kondisi dengan arus yang lumayan kencang, jadi refleks kita sebagai manusiawi, spontanitas kita langsung turun ke laut untuk menolong korban," tuturnya.
Baca Juga:
DPR RI Komisi XIII Bahas Penanganan Bantuan Medis Korban dalam RDP
Tim penyelamat membawa peralatan seperti lifejacket, lifebuoy, dan tali. Selain itu, tim yang bersiaga di darat juga sudah menyediakan tandu.
Hasanudin menjelaskan penyelamatan ini memiliki beberapa kendala, salah satunya kondisi arus yang kencang.
"Pada saat evakuasi kita memang terkendala cuaca, yaitu arus agak kencang sama beban korban yang sangat gemuk, jadi tubuh korban yang sangat gemuk," ujarnya menceritakan kendala-kendala saat penyelamatan.
Baca Juga:
Barang Murah di Online Shop? Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai!
Petugas Ditpolairud lain bernama A.Waris mengatakan korban bisa membuka pintu dengan bantuan timnya, sehingga tak perlu memecahkan kaca untuk mengeluarkan para korban dari mobil.
"Kaca tidak dipecahkan, cuman dia bisa membuka pintu karena saking paniknya dia bisa berusaha membuka pintu. Dan lalu disambut sama kita untuk dibantu membuka pintu," terangnya. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.