Saat itu, ternyata VJ mengikuti keluar dan menghampiri Wahyu, hingga kemudian terjadi adu argumen.
"Saya sedang mengetik di ponsel saya, lalu ia datang dari samping kiri sambil melarang memberitakan insiden yang menimpa anak itu," kata Wahyu.
Baca Juga:
Kisruh di Deli Serdang: 33 Oknum TNI Diduga Serang Warga, Komisi I DPR Desak Proses Hukum
Wartawan yang dikenal dekat dengan aparat TNI dan Polri ini mengaku heran, dan menanyakan alasan pelarangan itu.
"Kenapa Bang? Saya kan tidak menulis atau menyangkutpautkan insiden ini dengan Kodim, TNI, atau Lapangan Wirabraja, hanya menulis tempat kejadian di lapangan kantin," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, dia dan rekan-rekan media massa umumnya sengaja menulis Lapangan Wirabraja sebagai lapangan kantin.
Baca Juga:
Viral, Oknum TNI Acungkan Pistol di Rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel
Selain karena penyebutan itu lebih dikenal masyarakat, juga untuk menjaga hubungan baik dengan mitra Kodim jika insiden atau kasus sensitif tersebut terjadi di sana.
"Namun, oknum tetap bersikukuh sambil mengatakan, 'Jangan diberitakan, ini kami selesaikan, biar kami lapor dulu ke Pasi,' katanya," ujar Wahyu, menceritakan.
"Silakan Bang, itu bukan urusan saya, karena saya tidak menulis Kodim, jadi saya tidak perlu konfirmasi ke Pasi Intel atau Dandim, itu urusan Abang, silakan, jangan sedikit-sedikit dilarang," kata Wahyu, yang ternyata tidak diterima oleh VJ, sehingga oknum tersebut lepas kontrol.