WahanaNews.co | Usai ribuan hewan ternak terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat dan para peternak tak panik.
Dia menekankan bahwa wabah itu hanya menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi. Tidak menular ke manusia.
Baca Juga:
Bertemu Dubes RRT, Gubernur Jatim Tawarkan Kerja Sama Pendidikan dan Teknologi
"Penyakit ini tidak menular ke manusia, tapi menular ke sesama hewan. Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (7/5).
Khofifah mengatakan Pemprov Jawa Timur sudah melakukan langkah guna wabah tersebut tidak semakin meluas.
Dinas Peternakan Jatim, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) selaku laboratorium rujukan PMK di Indonesia dan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates melakukan pengujian dan pengobatan simtomatis.
Baca Juga:
Pemprov Jatim Siapkan Lahan 7.315 Meter Persegi untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana Longsor Trenggalek
Upaya itu dilakukan dengan cara pengambilan sampel dan diagnosa, serta melakukan surveillans epidemiologi untuk menentukan sebaran penyakit dan menentukan jumlah ternak yang terancam.
Pemprov Jatim pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menyediakan obat-obatan pada ternak yang terjangkit PMK.
Langkah-langkah pengobatan dan deteksi itu juga bertujuan agar para peternak atau pemilik hewan ternak tak melakukan panic selling.