WahanaNews.co | Karyawan PT Global Mitra Prima Aceh mencoba bunuh diri menggunakan pisau di hadapan atasannya.
Aksi nekat itu dilakukan lantaran dia bingung bagaimana harus membayar uang perusahaan yang telah dipakainya untuk judi online.
Baca Juga:
3 Buronan Kasus Judi Online Komdigi Ditangkap Polda Metro Jaya
Pria inisial FM (35) warga Kota Banda Aceh ini berprofesi sebagai sopir di perusahaan tersebut.
"Percobaan bunuh diri dilakukan oleh FM di hadapan pimpinan perusahaan dengan menusuk pisau ke bagian perutnya sebanyak lima kali," kata Kapolsek Darul Imarah, Ipda Jumadil Firdaus, Minggu (10/7).
Jumadil menyebut insiden percobaan bunuh diri itu terjadi pada Kamis (7/7), di Gudang PT Global Mitra Prima yang beralamat di Lampeunerut, Aceh Besar.
Baca Juga:
Sat Reskrim Polres Subulussalam Ringkus Pria Berinisial AL Terkait Judi Online
Sebelum kejadian, FM dipanggil oleh pimpinan perusahaan, Erlina (43), menanyakan perihal uang yang disetor pemilik Toko Timbang Rasa Kota Bakti Sigli, sebesar Rp 33 juta.
"Sebab uang yang diterima oleh perusahaan hanya Rp 8 juta, sisa Rp25 juta belum diserahkan ke bendahara PT Global Mitra Prima oleh saudara FM," ujarnya.
FM berjanji pada hari Senin, sisa uang Rp25 juta itu akan ditransfer oleh pemilik toko. Tetapi, pimpinan perusahaan yang saat itu juga menghubungi pemilik toko Timbang Rasa, menyatakan uang telah semuanya diserahkan kepada FM yang turut disaksikan seorang rekannya.
"Pada saat ditanya mengenai uang dibawa ke mana, FM menjawab sudah digunakan untuk bermain judi online, dan telah habis. Sontak saja pimpinan perusahaan terkejut dan kembali menanyakan bagaimana cara mengembalikan sisanya itu," tutur Jumadil.
Selang beberapa detik kemudian, FM mengeluarkan sebilah pisau yang diselipkan di dalam tasnya seraya berkata "Saya akan membayar dengan ini (menunjuk pisau) lalu ia menusuk perutnya sendiri hingga rubuh."
Pimpinan perusahaan bersama karyawan lainnya langsung mengambil pisau yang ada di tangan FM. Kejadian itu lantas dilaporkan ke Polsek Darul Imarah.
Sementara FM, segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh untuk penanganan medis.
"Kami akan melakukan penyelidikan terkait kasus yang terjadi di PT Global Mitra Prima sehingga menelan korban yang harus dirujuk ke rumah sakit itu," ungkap Ipda Jumadil Firdaus. [rin]